Tips Micro Teaching



Tips sukses micro teaching
Micro teaching merupakan mata kuliah jenjang S1 yang dilakukan sebelum melaksanakan PPL di sekolah, micro taching merupakan kemampuan keterampilan dasar keguruan yang dilakukan dalam ruang lingkup micro yang berarati keterampilan mengajar dalam skala mikro/minim/kecil.
Kegiatan micro ini memiliki manfaat yang besar bagi calon mahasiswa keguruan sebelum terjun langsung kalapangan, yaitu mampu melatih kesiapan fisik dan mental, mengeksplore kemampuan diri dengan rajin membaca dan menambah wawasan pengetahuan yang luas, mampu memperlakukan diri sebagai guru yang sebenarnya dengan gerak-gerik attitude yang baik selayaknya guru.
Ada beberapa tips kesiapan sebelum melaksanakan micro teaching sehingga micro teaching akan berjalan lancar sesuai dengan skenario yang direncanakan. Berikut merupakan tips sukses micro teaching :
1.      Melaksanakan observasi disekolah-sekolah
Dengan observasi ini maka secara tidak langsung kita telah melatih mental kita untuk berbaur dengan lingkungan sekolah serta berlatih beradaptasi.
2.      Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran denganbenar.
Alangkah baiknya kita mencari info terkait RPP dari beberapa referensi bagaimana format RPP yang baik dan benar, RPP adalah kunci utama sebelum mengajar ,,, so buatlah RPP dengan sebaik-baiknya dan sesuai kreatif mu jangan mencontek RPP orang lain.
3.      Kuasai bahan ajar yang akan diajarkan dengan mencari dari berbagai sumber dan berlatih berfikir kritis dan analitis sesuai dengan kehidupan sehari-hari
4.      Gunakan metode mengajar yang aktif jangan sampai pasif, keberhasilan micro teaching adalah mampu mengelola kelas menjadi hidup dan aktif . gunakan  metode PAIKEM.
5.      Gunakan bahasa yang jelas, intonasi yang tepat, volume suara yang keras dan tempo yang sesuai.

Berikut merupakan contoh RPP yang saya buat untuk ujioan Micro Teaching

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Satuan Pendidikan      : SMA Negeri 1 Karangan
Kelas/Semester            : X/2
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Materi Pokok              : Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Alokasi Waktu            : 1 x Pertemuan (20 Menit)


A.   Kompetensi Inti
KI 1 :   Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :   Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan Bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 :   Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 :   Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B.   Kompetensi Dasar dan Indikator
Ø  Kompetensi Dasar
3.8  Memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia
4.8  Menyaji analisis tentang pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia

Ø  Indikator
*      Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan dalam Konteks geopolitik.
*      Mengkomunikasikan hasil analisis pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks geopolitik Indonesia.

C.   Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi  Peserta didik  dapat:
*      Mendeskripsikan makna kesadaran berbangsa dan bernegara secara umun,
*      Menjelaskan makna konsep geopolitik/ wawasan nusantara
*      Menjelaskan pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara, dilihat dari konteks geopolitik

Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan   Peserta didik  dapat:
*      Mengamati tentang makna kesadaran berbangsa dan bernegara melalui gambar
*      Mengolah data berkaitan tentang pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dalam konsep geopolitik
*      Menyajikan hasil laporan

D.   Materi Pembelajaran
Fakta
*      Bentuk-bentuk kegiatan kesadaran berbangsa dan bernegara dalam konteks Wawasan Nusantara  mengacu pada nilai-nilai dan filsafat pancasila.
Konsep
*      Makna kesadaran berbangsa dan bernegara secara umum.
*      Makna kesadaran berbangsa dan bernegara dalam konsep geopolitik.
*      Pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan dalam konteks geopolitik/wawasan nusantara.
Prinsip
*      Wawasan Nusantara sebagai paham geopolitik Bangsa Indonesia

Prosedur
*      Proses Penegakan hukum bagi pelaku pemecah belah persatuan dan kesatuan bangsa

E.   Metode Pembelajaran
*      Pendekatan                 : Saintifik
*      Model Pembelajaran   : Inquiry learning
*      Metode                        : Ceramah, diskusi kelompok,tanya jawab, dan penugasan

F.     Alat/Media/Bahan
*      Alat/Media
Laptop, LCD Projector, Media Massa, White Board/Papan Flanel, Spidol, LK (Lembar Kerja), Power Point

*      Sumber Belajar
Buku PPKn Kelas X, Buku Konsep Geopolitik/ Wawasan Nusantara, http://www.google. com; , http://www.wikipedia.co.id

G.    Kegiatan Pembelajaran
RINCIAN KEGIATAN
ALOKASI WAKTU
PENDAHULUAN
1.    Memberikan salam dan menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar PPKN
2.    Menanyakan kehadiran siswa
3.    Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
4.    Guru menjelaskan tujuan mempelajari kesadaran berbangsa dan bernegara
5.    Apersepsi dengan memberikan pretes lisan terkait materi sebelumnya tentang kesadaran berbangsa dan bernegara dalam konteks sejarah
6.    Guru memotivasi kepada siswa tentang pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara



2 MENIT
KEGIATAN INTI            
Mengamati
*      Mencermati gambar yang menyinggung tentang pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan dalam konsep geopolitik
Menanya
*      Mengajukan pertanyaan  terkait hasil kajian yang telah dilakukan antar siswa terkait materi yang lalu mengenai kesadaran berbangsa dan bernegara dalam konteks sejarah dan melanjutkan pertanyaan apa yang anda ketahui tentang makana “ Geopolitik “

Mengeksperimenkan/mengeksplorasi-kan
*      Mencari dari berbagai sumber  berkaitan tentang makna, arti penting, dalam  membangun kesadran berbangsa dan bernegara dalam konteks geopolitik

Mengasosiasikan
*      Mencari hubungan makna geopolitik dan arti penting kesadaran dalam berbangsa dan bernegara serta diterapkan dengan menumbuhkan diri dalam aktivitas kegiatan
Mengkomunikasikan
*      Mempresentasikan hasil pengumpulan data tentang kesadaran berbangsa dan bernegara dalam konteks geopolitik







15  MENIT
PENUTUP
1.    Guru melakukan evaluasi dengan memberikan tes lesan
2.    Guru dan Siswa bersama-sama membuat kesimpulan terkait materi pembelajaran yang telah disajikan
3.    Siswa membuat tugas tentang teori-teori  dari para pakar yang membahas tentang geopolitik sebagai dasar pemikiran dalam hubungan internasional, untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Kemudian, sebutkan pendapat kalian tentang geopolitik.
4.    Mengucapkan salam



3 MENIT


H.  Penilaian
1)      Tugas:
-          Mengumpulkan data dari berbagai sumber tentang teori-teori  dari para pakar yang membahas tentang geopolitik sebagai dasar pemikiran dalam hubungan internasional, untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Kemudian, sebutkan pendapat kalian tentang geopolitik.
-          Diskusi kelompok membahas hasil pengamatan
-          Membuat laporan hasil pengamatan
-          Mempresentasi-kan hasil laporan di depan kelas

2)      Observasi
*      Menilai kegiatan pengamatan dan tanya jawab dengan nara sumber berkaitan tentang teori-teori  dari para pakar yang membahas tentang geopolitik sebagai dasar pemikiran dalam hubungan internasional, untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Kemudian, sebutkan pendapat kalian tentang geopolitik.

3)      Portofolio
*      Penilaian ini digunakan untuk menilai hasil pekerjaan baik individu maupun kelompok tentang teori-teori  dari para pakar yang membahas tentang geopolitik sebagai dasar pemikiran dalam hubungan internasional, untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Kemudian, sebutkan pendapat kalian tentang geopolitik.

4)      Tes
*      Digunakan untuk menilai hasil belajar  secara individu tentang teori-teori  dari para pakar yang membahas tentang geopolitik sebagai dasar pemikiran dalam hubungan internasional, untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Kemudian, sebutkan pendapat kalian tentang geopolitik.

*      Sumber/Referensi;
Buku Siswa PPKn kelas X, Buku Pegangan Guru PPKn kelas X, Buku tentang Geopolitik , Media cetak dan elektronik

                                                                                            

Dosen Pengampu Mata Kuliah
PPL 1 Micro Teaching



Dra. Ernanty T,N, M.Pd
Trenggalek, 17 April 2017
Mahasiswa




Anisaul Mahmudah
140730452119002






















RINGKASAN MATERI


BAB
Ø  MEMBANGUN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
SUB BAB
1.1  Mendeskripsikan Makna Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Secara Umun,
1.2  Menjelaskan Makna Konsep Geopolitik
1.3  Menjelaskan Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara, Dilihat Dari Konteks Geopolitik

Ø  PEMBAHASAN
Apersepsi :
Berdasarkan judul yang akan dibahas pada BAB ini ada 3 kata yaitu kesadaran, berbangsa, dan bernegara, dapat dijelaskan istilah tersebut yaitu ;
·         Kesadaran: Menyadari bahwa kita berbeda dengan yang lain. Artinya, menyadari bahwa bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa lain, khususnya dalam sejarah berdirinya bangsa Indonesia
·         Bangsa:Orang-orang yang memiliki kesamaan senasib seperjuangan. Adapun berbangsa adalah manusia yang mempunyai landasan etika, bermoral, dan berakhlak mulia dalam bersikap mewujudkan makna sosial dan adil
·         Negara: Suatu organisasi kekuasaan pemerintah untuk rakyat dari rakyat dan oleh rakyat. Adapun, bernegara adalah manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah Indonesia dan mempunyai cita-cita

1.1  Mendeskripsikan Makna Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Secara Umun,
Ø  Pengertian Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesadaran artinya menyadari bahwa bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa lain, khususnya dalam  konteks sejarah berdirinya bangsa Indonesia.Kesadaran berbangsa dan bernegara sesuai dengan perkembangan bangsa mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ø  Hal yang mempengaruhi kesadaran berbangsa dan bernegara.
-          Salah satunya dinamika kehidupan warga negara, telah ikut memberi warna terhadap kesadaran berbangsa dan bernegara tersebut.
-          Dinamika kehidupan bangsa-bangsa lain di berbagai belahan dunia, tentu berpengaruh pula terhadap kesadaran tersebut. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) merupakan faktor utamanya. Faktor tersebut membuat dunia semakin “terbuka”. Semua bangsa dapat saling melihat bangsa lain.

1.2  Menjelaskan Makna Konsep Geopolitik
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Geopolitik
Ø  Pengertian Geopolitik secara etimologis
Geopolitik terbentuk dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik”. Geo berarti bumi/ planet bumi, sedangkan politik secara leksikal mengandung arti segala sesuatu yang berkaitan dengan ketatanegaraan atau kenegaraan (pemerintah);
Ø  Pengertian Geopolitik secara terminologis
Pembahasan geopolitik berkaitan dengan permasalahan wilayah teritorial, keadaan geografis, sejarah, ilmu sosial, politik, strategi, dan kebijaksanaan. Untuk itu, geopolitik setiap negara akan berbeda-beda. Hal ini disebabkan kondisi wilayah yang berbeda-beda.
Ø  Berikut merupakan peranan dari geopolitik itu sendiri yang disebutkan sebagai berikut.
a)      Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam negara tersebut;
b)      Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisi alam;
c)      Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri;
d)     Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan;
e)      Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkan teori negara sebagai organisme, dan teori-teori geopolitik lainnya;
f)       Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu negara. Setelah kemerdekaan diraih dan kedaulatan dipegang penuh, Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memandang geopolitik sebagai Wawasan Nusantara.

Wawasan Nusantara
a.       Pengertian Wawasan Nusantara
Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar belakang, falsafah Pancasila, latar belakang pemikiran aspek wilayah, aspek sosial budaya, dan aspek kesejarahan, terbentuklah satu wawasan nasional Indonesia yang disebut Wawasan Nusantara dengan rumusan pengertian yang sampai saat ini terus berkembang.
Dengan demikian, Wawasan Nusantara mencakup semua aspek kehidupan yang utuh sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan sesuai dengan kepentingan. Bangsa Indonesia yang majemuk harus mampu membina dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasional yang baik. Untuk itu, pembinaan dan penyelenggaraan tata kehidupan bangsa dan negara disusun atas dasar hubungan timbal balik antara semua aspek dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional.
Ø  Dari pengertian diatas maka isi makna dari geopolitik adalah sebagai acuan pokok ajaran dasar Wawasan Nusantara ialah Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia, yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonnesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.

b.      Hakikat Wawasan Nusantara
Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional.. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga masyarakat dan aparatur negara harus berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara harus dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia tanpa menghilangkan kepentingan lainnya, seperti kepentingan daerah, golongan, dan perorangan.
c.       Asas Wawasan Nusantara
Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan atau kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia terhadap kesepakatan bersama. Jika asas Wawasan Nusantara diabaikan, komponen pembentuk kesepakatan bersama akan melanggar kesepakatan bersama tersebut yang berarti tercerai berainya bangsa dan negara Indonesia. Adapun, asas Wawasan Nusantara tersebut adalah sebagai berikut.
1) Kepentingan yang sama. Ketika menegakkan dan merebut kemerdekaan, kepentingan bersama bangsa Indonesia adalah menghadapi penjajah secara fisik dari bangsa lain. Sekarang, bangsa Indonesia Penanaman Kesadaran Berkonstitusi Pelaksanaan Wawasan Nusantara dapat berjalan efektif jika terdapat kesadaran masyarakat berikut.
-          Masyarakat mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warga negara serta hubungan warga negara dengan negara sehingga mereka sadar sebagai bangsa Indonesia.
-          Masyarakat mengerti, memahami, menghayati tentang konsepsi Wawasan Nusantara sehingga mereka sadar sebagai warga negara yang memiliki cara pandang harus menghadapi penjajahan yang berbeda.

Ø  Penanaman Kesadaran
Misalnya, dengan cara “adu domba” dan “memecah belah” bangsa dengan menggunakan dalih HAM, demokrasi, dan lingkungan hidup. Padahal, tujuan kepentingannya sama yaitu :
-          Trcapainya kesejahteraan dan rasa aman yang lebih baik daripada sebelumnya.
-           Keadilan. Kesesuaian pembagian hasil dengan adil, jerih payah, dan kegiatan baik perorangan, golongan, kelompok maupun daerah.
-          Kejujuran. Keberanian berpikir, berkata, dan bertindak sesuai realita serta ketentuan yang benar biar pun realita atau ketentuan itu pahit dan kurang enak didengarnya. Demi kebenaran dan kemajuan bangsa dan negara, hal itu harus dilakukan.
-          Solidaritas. Diperlukan kerja sama, mau memberi, dan berkorban bagi orang lain tanpa meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.
-          Kerja sama. Adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan sehingga kerja kelompok, baik kelompok kecil maupun besar dapat mencapai sinergi yang lebih  baik.
-          Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan Negara Indonesia yang dimulai, dicetuskan, dan dirintis oleh Boedi Oetomo Tahun 1908, Sumpah Pemuda Tahun 1928, dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Kesetiaan terhadap kesepakatan ini sangat penting dan menjadi tonggak utama terciptanya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan. Jika kesetiaan ini goyah, dapat dipastikan persatuan dan kesatuan akan hancur berantakan.
Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara 1) Kedudukan Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak terjadi penyesatan atau penyimpangan dalam  upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional. 2) Fungsi Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan  negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 3) Tujuan Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok golongan, suku bangsa  atau daerah. Kepentingan-kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat. Nasionalisme yang tinggi disegala bidang demi tercapainya tujuan nasional tersebut merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa, paham, dan semangat kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan Wawasan Nusantara.

1.3  Menjelaskan Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara, Dilihat Dari Konteks Geopolitik
Ø  Akibat dari tidak adanya kesadaran berbangsa dan bernegara,
-          Bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain yang telah mempersiapkan diri dari gangguan bangsa lain. Kondisi bangsa saat ini telah mengalami penurunan kesadaran berbangsa dan bernegara. Contoh :
Hal ini bisa kita lihat dari semakin minimnya kaum muda di perkotaan untuk menghormati nilai-nilai budaya bangsa sendiri dan lebih bangga dengan budaya atau simbol-simbol bangsa lain. Selain itu, remaja menunjukkan perilaku menyimpang dan menggunakan obat terlarang atau melakukan free sex, dan kondisi ini diperparah dengan minimnya kesadaran sosial dan perhatian orang tua yang ditunjukkan dengan semakin individualisnya kaum muda di tengah-tengah masyarakat.

Ø  Cara menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara adalah dengan mengembangkan nilai-nilai Pancasila dan kepekaan sosial. 
Masih banyak persoalan di masyarakat yang membutuhkan peranan semua masyarakat, baik itu masalah sosial, ekonomi maupun politik.  Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat dan tidak dapat diintervensi oleh negara apapun. Namun, kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia saat ini mulai mengalami pergeseran. Hal ini mungkin diakibatkan oleh era globalisasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat.

Ø  Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi, atau menangani berbagai masalah menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Implementasi Wawasan Nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut.
1)      Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak dalam wujud pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.
2)      Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil. 
3)      Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia sang Pencipta.
4)      Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan Hankam akan menumbuh kembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela Negara pada setiap warga negara Indonesia. .
Ø  Dalam hal diatas dapat disimpulkan mengenai bentuk-bentuk dari kesadaran berbangsa dan bernegara baik dalam konteks sejarah maupun geopolitik.

1)      Cinta Tanah Air
Negeri yang luas dan kaya akan sumber daya ini perlu kita cintai. Kesadaran bela negara yang ada pada setiap masyarakat didasarkan pada kecintaan kita kepada tanah air kita. Kita dapat mewujudkan itu semua dengan cara kita mengetahui sejarah negara kita sendiri, melestarikan budaya-budaya yang ada, menjaga lingkungan kita dan pastinya menjaga nama baik negara kita.
2)      Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang harus sesuai dengan kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsanya. Kita dapat mewujudkannya dengan cara mencegah perkelahian antar perorangan atau antar kelompok dan menjadi anak bangsa yang berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.

3)      Mengamalkan Pancasila

Ideologi kita warisan dan hasil perjuangan para pahlawan sungguh luar biasa, pancasila bukan hanya sekedar teoritis dan normatif saja tapi juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita tahu bahwa Pancasila adalah alat pemersatu keberagaman yang ada di Indonesia yang memiliki beragam budaya, agama, etnis, dan lain-lain. Nilai-nilai pancasila inilah yang dapat mematahkan setiap ancaman, tantangan, dan hambatan

4)      Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara

Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela berkorban untuk bangsa dan negara. Contoh nyatanya seperti sekarang ini yaitu perhelatan seagames. Para atlet bekerja keras untuk bisa mengharumkan nama negaranya walaupun mereka harus merelakan untuk mengorbankan waktunya untuk bekerja sebagaimana kita ketahui bahwa para atlet bukan hanya menjadi seorang atlet saja, mereka juga memiliki pekerjaan lain. Begitupun supporter yang rela berlama-lama menghabiskan waktunya antri hanya untuk mendapatkan tiket demi mendukung langsung para atlet yang berlaga demi mengharumkan nama bangsa. 

5)      Memiliki Kemampuan Bela Negara

Kemampuan bela negara itu sendiri dapat diwujudkan dengan tetap menjaga kedisiplinan, ulet, bekerja keras dalam menjalani profesi masing-masing.
Kesadaran bela negara dapat diwujudkan dengan cara ikut dalam mengamankan lingkungan sekitar seperti menjadi bagian dari siskamling, membantu korban bencana sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia sering sekali mengalami bencana alam, menjaga kebersihan minimal kebersihan tempat tinggal kita sendiri, mencegah bahaya narkoba yang merupakan musuh besar bagi generasi penerus bangsa, mencegah perkelahian antar perorangan atau antar kelompok karena di Indonesia sering sekali terjadi perkelahian yang justru dilakukan oleh para pemuda, cinta produksi dalam negeri agar Indonesia tidak terus menerus mengimpor barang dari luar negeri, melestarikan budaya Indonesia dan tampil sebagai anak bangsa yang berprestasi baik pada tingkat nasional maupun internasional.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

ATAP ILMU Trenggalek

Cara Menulis Makalah

Cek Data Kemahasiswan