Tips Micro Teaching
Tips sukses micro
teaching
Micro teaching merupakan mata kuliah jenjang S1 yang dilakukan
sebelum melaksanakan PPL di sekolah, micro taching merupakan kemampuan
keterampilan dasar keguruan yang dilakukan dalam ruang lingkup micro yang
berarati keterampilan mengajar dalam skala mikro/minim/kecil.
Kegiatan micro ini memiliki manfaat yang besar bagi calon mahasiswa
keguruan sebelum terjun langsung kalapangan, yaitu mampu melatih kesiapan fisik
dan mental, mengeksplore kemampuan diri dengan rajin membaca dan menambah
wawasan pengetahuan yang luas, mampu memperlakukan diri sebagai guru yang
sebenarnya dengan gerak-gerik attitude yang baik selayaknya guru.
Ada beberapa tips kesiapan sebelum melaksanakan micro teaching
sehingga micro teaching akan berjalan lancar sesuai dengan skenario yang
direncanakan. Berikut merupakan tips sukses micro teaching :
1.
Melaksanakan
observasi disekolah-sekolah
Dengan observasi ini maka secara tidak langsung kita telah melatih
mental kita untuk berbaur dengan lingkungan sekolah serta berlatih beradaptasi.
2.
Menyusun
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran denganbenar.
Alangkah baiknya kita mencari info terkait RPP dari beberapa
referensi bagaimana format RPP yang baik dan benar, RPP adalah kunci utama
sebelum mengajar ,,, so buatlah RPP dengan sebaik-baiknya dan sesuai kreatif mu
jangan mencontek RPP orang lain.
3.
Kuasai
bahan ajar yang akan diajarkan dengan mencari dari berbagai sumber dan berlatih
berfikir kritis dan analitis sesuai dengan kehidupan sehari-hari
4.
Gunakan
metode mengajar yang aktif jangan sampai pasif, keberhasilan micro teaching
adalah mampu mengelola kelas menjadi hidup dan aktif . gunakan metode PAIKEM.
5.
Gunakan
bahasa yang jelas, intonasi yang tepat, volume suara yang keras dan tempo yang
sesuai.
Berikut merupakan contoh RPP yang saya buat untuk ujioan Micro
Teaching
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Karangan
Kelas/Semester : X/2
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn)
Materi Pokok : Membangun Kesadaran
Berbangsa dan Bernegara
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (20 Menit)
A.
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotongroyong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan Bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami,
menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi Dasar dan Indikator
Ø Kompetensi Dasar
3.8 Memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan
bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia
4.8 Menyaji analisis tentang pentingnya kesadaran
berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia
Ø Indikator
C.
Tujuan Pembelajaran
Melalui proses
mencari informasi, menanya, dan berdiskusi
Peserta didik dapat:
Melalui proses
mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan
Peserta didik dapat:
D.
Materi Pembelajaran
Fakta
Konsep
Prinsip
Prosedur
E.
Metode
Pembelajaran
F.
Alat/Media/Bahan
Laptop, LCD Projector, Media Massa, White
Board/Papan Flanel, Spidol, LK (Lembar Kerja), Power Point
Buku PPKn Kelas X, Buku Konsep Geopolitik/ Wawasan Nusantara, http://www.google. com; ,
http://www.wikipedia.co.id
G.
Kegiatan Pembelajaran
|
RINCIAN KEGIATAN
|
ALOKASI WAKTU
|
|
PENDAHULUAN
1.
Memberikan salam dan menanyakan kepada
siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar PPKN
2.
Menanyakan kehadiran siswa
3.
Mempersilakan salah satu siswa
memimpin doa
4.
Guru menjelaskan tujuan mempelajari
kesadaran berbangsa dan bernegara
5.
Apersepsi dengan memberikan pretes
lisan terkait materi sebelumnya tentang kesadaran berbangsa dan bernegara
dalam konteks sejarah
6.
Guru memotivasi kepada siswa tentang
pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara
|
2
MENIT
|
|
KEGIATAN INTI
Mengamati
Menanya
Mengeksperimenkan/mengeksplorasi-kan
Mengasosiasikan
Mengkomunikasikan
|
15 MENIT
|
|
PENUTUP
1.
Guru melakukan evaluasi dengan
memberikan tes lesan
2.
Guru dan Siswa bersama-sama membuat
kesimpulan terkait materi pembelajaran yang telah disajikan
3.
Siswa membuat tugas tentang
teori-teori dari para pakar yang
membahas tentang geopolitik sebagai dasar pemikiran dalam hubungan
internasional, untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.
Kemudian, sebutkan pendapat kalian tentang geopolitik.
4.
Mengucapkan salam
|
3
MENIT
|
H. Penilaian
1)
Tugas:
-
Mengumpulkan data
dari berbagai sumber tentang teori-teori dari
para pakar yang membahas tentang geopolitik sebagai dasar pemikiran dalam
hubungan internasional, untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.
Kemudian, sebutkan pendapat kalian tentang geopolitik.
-
Diskusi kelompok membahas hasil pengamatan
-
Membuat laporan hasil pengamatan
-
Mempresentasi-kan
hasil laporan di depan kelas
2)
Observasi
3) Portofolio
4) Tes
Buku Siswa PPKn kelas X, Buku Pegangan Guru PPKn kelas X, Buku tentang
Geopolitik , Media cetak dan elektronik
|
Dosen Pengampu Mata Kuliah
PPL 1 Micro Teaching
Dra. Ernanty T,N, M.Pd
|
Trenggalek, 17 April 2017
Mahasiswa
Anisaul Mahmudah
140730452119002
|
RINGKASAN MATERI
BAB
Ø MEMBANGUN
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
SUB BAB
1.1 Mendeskripsikan Makna Kesadaran Berbangsa
Dan Bernegara Secara
Umun,
1.2 Menjelaskan Makna Konsep Geopolitik
1.3 Menjelaskan Pentingnya Kesadaran
Berbangsa Dan Bernegara, Dilihat Dari Konteks Geopolitik
Ø PEMBAHASAN
Apersepsi :
Berdasarkan judul yang akan dibahas pada BAB ini ada 3 kata yaitu kesadaran,
berbangsa, dan bernegara, dapat dijelaskan istilah tersebut yaitu ;
·
Kesadaran: Menyadari bahwa kita berbeda dengan yang
lain. Artinya, menyadari bahwa bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa lain,
khususnya dalam sejarah berdirinya bangsa Indonesia
·
Bangsa:Orang-orang yang memiliki kesamaan senasib
seperjuangan. Adapun berbangsa adalah manusia yang mempunyai landasan
etika, bermoral, dan berakhlak mulia dalam bersikap mewujudkan makna sosial dan
adil
·
Negara: Suatu organisasi kekuasaan pemerintah untuk
rakyat dari rakyat dan oleh rakyat. Adapun, bernegara adalah manusia
yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa
serta berproses di dalam satu wilayah Indonesia dan mempunyai cita-cita
1.1 Mendeskripsikan Makna Kesadaran Berbangsa
Dan Bernegara Secara Umun,
Ø Pengertian Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesadaran
artinya menyadari bahwa bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa lain,
khususnya dalam konteks sejarah
berdirinya bangsa Indonesia.Kesadaran berbangsa dan bernegara sesuai dengan
perkembangan bangsa mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ø Hal yang
mempengaruhi kesadaran berbangsa dan bernegara.
-
Salah satunya dinamika kehidupan warga
negara, telah ikut memberi warna terhadap kesadaran berbangsa dan bernegara
tersebut.
-
Dinamika kehidupan bangsa-bangsa lain di
berbagai belahan dunia, tentu berpengaruh pula terhadap kesadaran tersebut.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) merupakan faktor
utamanya. Faktor tersebut membuat dunia semakin “terbuka”. Semua bangsa dapat
saling melihat bangsa lain.
1.2 Menjelaskan Makna Konsep Geopolitik
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Kesatuan dalam Konteks Geopolitik
Ø Pengertian
Geopolitik secara etimologis
Geopolitik terbentuk dari dua kata, yaitu “geo”
dan “politik”. Geo berarti bumi/ planet bumi, sedangkan politik secara leksikal
mengandung arti segala sesuatu yang berkaitan dengan ketatanegaraan atau
kenegaraan (pemerintah);
Ø Pengertian
Geopolitik secara terminologis
Pembahasan geopolitik berkaitan dengan
permasalahan wilayah teritorial, keadaan geografis, sejarah, ilmu sosial,
politik, strategi, dan kebijaksanaan. Untuk itu, geopolitik setiap negara akan
berbeda-beda. Hal ini disebabkan kondisi wilayah yang berbeda-beda.
Ø Berikut
merupakan peranan dari geopolitik itu sendiri yang disebutkan sebagai berikut.
a)
Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan
potensi alam negara tersebut;
b)
Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan
dengan situasi dan kondisi alam;
c)
Menentukan bentuk dan corak politik luar dan
dalam negeri;
d)
Menggariskan pokok-pokok haluan negara,
misalnya pembangunan;
e)
Berusaha untuk meningkatkan posisi dan
kedudukan suatu negara berdasarkan teori negara sebagai organisme, dan teori-teori
geopolitik lainnya;
f)
Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang
dijalankan oleh suatu negara. Setelah kemerdekaan diraih dan kedaulatan
dipegang penuh, Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memandang
geopolitik sebagai Wawasan Nusantara.
Wawasan Nusantara
a.
Pengertian Wawasan Nusantara
Berdasarkan teori-teori tentang wawasan,
latar belakang, falsafah Pancasila, latar belakang pemikiran aspek wilayah,
aspek sosial budaya, dan aspek kesejarahan, terbentuklah satu wawasan nasional
Indonesia yang disebut Wawasan Nusantara dengan rumusan pengertian yang sampai
saat ini terus berkembang.
Dengan demikian, Wawasan Nusantara
mencakup semua aspek kehidupan yang utuh sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan
sesuai dengan kepentingan. Bangsa Indonesia yang majemuk harus mampu membina
dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasional yang baik. Untuk itu,
pembinaan dan penyelenggaraan tata kehidupan bangsa dan negara disusun atas
dasar hubungan timbal balik antara semua aspek dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan nasional.
Ø Dari pengertian diatas maka isi makna
dari geopolitik adalah sebagai acuan pokok ajaran dasar Wawasan Nusantara ialah
Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia, yaitu cara pandang dan sikap
bangsa Indonnesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap
menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional
untuk mencapai tujuan nasional.
b.
Hakikat Wawasan Nusantara
Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan
nusantara dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam
lingkup nusantara demi kepentingan nasional.. Hal tersebut berarti bahwa setiap
warga masyarakat dan aparatur negara harus berpikir, bersikap, dan bertindak
secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Demikian
juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara harus dalam lingkup dan demi
kepentingan bangsa dan negara Indonesia tanpa menghilangkan kepentingan
lainnya, seperti kepentingan daerah, golongan, dan perorangan.
c.
Asas Wawasan Nusantara
Asas Wawasan Nusantara merupakan
ketentuan atau kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan
diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia
terhadap kesepakatan bersama. Jika asas Wawasan Nusantara diabaikan, komponen
pembentuk kesepakatan bersama akan melanggar kesepakatan bersama tersebut yang
berarti tercerai berainya bangsa dan negara Indonesia. Adapun, asas Wawasan
Nusantara tersebut adalah sebagai berikut.
1) Kepentingan yang sama. Ketika
menegakkan dan merebut kemerdekaan, kepentingan bersama bangsa Indonesia adalah
menghadapi penjajah secara fisik dari bangsa lain. Sekarang, bangsa Indonesia
Penanaman Kesadaran Berkonstitusi Pelaksanaan Wawasan Nusantara dapat berjalan
efektif jika terdapat kesadaran masyarakat berikut.
-
Masyarakat mengerti, memahami, menghayati
tentang hak dan kewajiban warga negara serta hubungan warga negara dengan
negara sehingga mereka sadar sebagai bangsa Indonesia.
-
Masyarakat mengerti, memahami, menghayati
tentang konsepsi Wawasan Nusantara sehingga mereka sadar sebagai warga negara
yang memiliki cara pandang harus menghadapi penjajahan yang berbeda.
Ø Penanaman
Kesadaran
Misalnya, dengan cara “adu domba” dan
“memecah belah” bangsa dengan menggunakan dalih HAM, demokrasi, dan lingkungan
hidup. Padahal, tujuan kepentingannya sama yaitu :
-
Trcapainya kesejahteraan dan rasa aman yang
lebih baik daripada sebelumnya.
-
Keadilan. Kesesuaian pembagian hasil dengan
adil, jerih payah, dan kegiatan baik perorangan, golongan, kelompok maupun
daerah.
-
Kejujuran. Keberanian berpikir, berkata, dan
bertindak sesuai realita serta ketentuan yang benar biar pun realita atau
ketentuan itu pahit dan kurang enak didengarnya. Demi kebenaran dan kemajuan
bangsa dan negara, hal itu harus dilakukan.
-
Solidaritas. Diperlukan kerja sama, mau
memberi, dan berkorban bagi orang lain tanpa meninggalkan ciri dan karakter
budaya masing-masing.
-
Kerja sama. Adanya koordinasi, saling
pengertian yang didasarkan atas kesetaraan sehingga kerja kelompok, baik
kelompok kecil maupun besar dapat mencapai sinergi yang lebih baik.
-
Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk
menjadi bangsa dan mendirikan Negara Indonesia yang dimulai, dicetuskan, dan
dirintis oleh Boedi Oetomo Tahun 1908, Sumpah Pemuda Tahun 1928, dan Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Kesetiaan terhadap kesepakatan ini sangat penting
dan menjadi tonggak utama terciptanya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.
Jika kesetiaan ini goyah, dapat dipastikan persatuan dan kesatuan akan hancur
berantakan.
Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan
Nusantara 1)
Kedudukan Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan
ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak
terjadi penyesatan atau penyimpangan dalam
upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, Wawasan
Nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.
2) Fungsi Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan,
serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan,
dan perbuatan bagi penyelenggaraan
negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 3) Tujuan Wawasan
Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek
kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional
daripada kepentingan individu, kelompok golongan, suku bangsa atau daerah. Kepentingan-kepentingan tersebut
tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi selama tidak bertentangan dengan
kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat. Nasionalisme yang tinggi
disegala bidang demi tercapainya tujuan nasional tersebut merupakan pancaran
dari makin meningkatnya rasa, paham, dan semangat kebangsaan dalam jiwa bangsa
Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan Wawasan Nusantara.
1.3 Menjelaskan
Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara, Dilihat Dari Konteks Geopolitik
Ø Akibat
dari tidak adanya kesadaran berbangsa dan bernegara,
-
Bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang
sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain yang telah
mempersiapkan diri dari gangguan bangsa lain. Kondisi bangsa saat ini telah
mengalami penurunan kesadaran berbangsa dan bernegara. Contoh :
Hal ini bisa kita lihat dari semakin minimnya
kaum muda di perkotaan untuk menghormati nilai-nilai budaya bangsa sendiri dan
lebih bangga dengan budaya atau simbol-simbol bangsa lain. Selain itu, remaja
menunjukkan perilaku menyimpang dan menggunakan obat terlarang atau melakukan
free sex, dan kondisi ini diperparah dengan minimnya kesadaran sosial dan
perhatian orang tua yang ditunjukkan dengan semakin individualisnya kaum muda
di tengah-tengah masyarakat.
Ø Cara
menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara adalah dengan mengembangkan nilai-nilai
Pancasila dan kepekaan sosial.
Masih banyak persoalan di masyarakat yang
membutuhkan peranan semua masyarakat, baik itu masalah sosial, ekonomi maupun
politik. Indonesia akan menjadi bangsa
yang kuat dan tidak dapat diintervensi oleh negara apapun. Namun, kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia saat ini mulai mengalami pergeseran. Hal
ini mungkin diakibatkan oleh era globalisasi dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat.
Ø
Dengan demikian, Wawasan Nusantara
menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka
menghadapi, menyikapi, atau menangani berbagai masalah menyangkut kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Implementasi Wawasan Nusantara
senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara
utuh dan menyeluruh sebagai berikut.
1) Implementasi
Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim
penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak dalam wujud
pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan terpercaya yang dibangun sebagai
penjelmaan kedaulatan rakyat.
2) Implementasi
Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang
benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat secara merata dan adil.
3) Implementasi
Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap batiniah
dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan menghormati segala bentuk perbedaan
atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia sang Pencipta.
4) Implementasi
Wawasan Nusantara dalam kehidupan Hankam akan menumbuh kembangkan kesadaran
cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela Negara
pada setiap warga negara Indonesia. .
Ø
Dalam hal diatas dapat
disimpulkan mengenai bentuk-bentuk dari kesadaran berbangsa dan bernegara baik
dalam konteks sejarah maupun geopolitik.
1) Cinta
Tanah Air
Negeri yang luas dan kaya akan sumber daya ini perlu
kita cintai. Kesadaran bela negara yang ada pada setiap masyarakat didasarkan
pada kecintaan kita kepada tanah air kita. Kita dapat mewujudkan itu semua
dengan cara kita mengetahui sejarah negara kita sendiri, melestarikan
budaya-budaya yang ada, menjaga lingkungan kita dan pastinya menjaga nama baik
negara kita.
2) Kesadaran Berbangsa dan
Bernegara
Komentar
Posting Komentar